Ksatria-Tiara RK Angkatan 9


Bismillah...


Alhamdulillah, setelah melalui 3 tahap proses seleksi yang mendebarkan, tibalah saat dimana Allah telah menentukan langkah-langkah kita untuk sama-sama berpijak di dalam Rumah Kepemimpinan ini. Tentunya, atas izin Allah, aku-kamu-kita semua dipertemukan oleh Allah dengan maksud yang baik insyaAllah.


Hari ini adalah hari dimana kita memutuskan untuk berikhtiar dalam tekad yang serius. Segala tantangan yang ada semoga menjadi penguat dan pengikat hati kita dalam jalinan ukhuwah yang indah. Membangun niat, meyakinkan kembali bahwa semua keputusan yang aku ambil insyaAllah bisa kujalani dengan istiqomah.


Pagi tadi sekitar jam 8-12 aku berkenalan dengan keluarga baruku, bergurau dan saling mengenal satu sama lain. Masuk dan mengamati lebih dalam bagaimana aturan-aturan di rumahku nantinya. Menyanyikan mars dan juga hyme Rumah Kepemimpinan. Dan satu lagi, idealisme kami, menjadi motivasi kami sebagai bagian dari penerus kepemimpinan bangsa. Tanggung jawab yang begitu besar, yang pastinya tidak akan mudah. Tapi kuyakin, bersama-Nya, semuanya akan baik-baik saja insyaAllah.


Idealisme Kami, adalah sesuatu yang penuh makna didalamnya. Aku masih ingat, saat menjadi orator PSAMABIM FF UI, kami seringkali mengakhirinya dengan pembacaan idealisme kami kepada mahasiswa baru dengan harapan agar kita tidak melupakan hakikat kita yang sesungguhnya, menjadi manusia terbaik ciptaan Allah subhanallahu wata'ala yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya dan menjadi bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.


Selamat datang keluargaku, saudaraku sampai surga insyaAllah...





IDEALISME KAMI
Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui
bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.


Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur
sebagai penebus bagi kehormatan mereka,
jika memang tebusan itu yang diperlukan.


Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan,
dan terwujudnya cita-cita mereka, jika memang itu harga yang harus dibayar.


Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta
yang telah mengharu-biru hati kami,
menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami,
dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.


Betapa berat rasa di hati
ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini,
sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.


Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci;
bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu.


Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia;
tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,
tidak juga popularitas, apalagi sekadar ucapan terima kasih.


Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik
dan bermartabat serta kebaikan dari Allah, Pencipta alam semesta


(Sumber: http://rumahkepemimpinan.org/visi-misi/ )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda IQF TS 6 (feat TAUD SaQu 17/18)